PLANNING DALAM MEMBUKA PRAKTEK BIDAN SWASTA
Syarat Mendirikan Bidan Praktek Swasta
1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Ijin Praktek
Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas
Wilayah Setempat Praktek
4. Surat Pernyataan tidak sedang
dalam sanksi profesi/ hukum.
5. Surat Keterangan Ketua Ranting
IBI Wilayah
6. Persiapan peralatan medis dan
medis usaha praktek bidan secara perorangan dengan pelayanan
pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
TIPS MEMBUKA PRAKTEK PRIBADI
1. KOMITMEN
Hal pertama sebelum membuat klinik
dan praktek pribadi adalah komitmen…yaa komitmen adalah hal yang sangat penting
dalam membuka usaha, karena sukses tidaknya suatu usaha itu adalah tergantung
dari komitmen kita sebagai yang punya usaha, apakah kita ingin usaha kita itu
maju atau begitu-begitu aja. dan satu hal lagi adalah semangat pantang menyerah,
soalnya dalam membuka usaha gak akan selamanya untung terus pasti akan ada yang
namanya jatuh atau rugi, nah disaat-saat itulah mental dan semangat TS
diperlukan, tapi percayalah Allah SWT akan merubah nasib umatnya yg mau
berusaha dan bekerja keras.
2.TEMPAT
Ingin buka tempat praktek maupun
klinik sebisa mungkin harus diperhatikan kondisi tempat membuka usaha, karena
seperti kata pepatah “posisi menentukan prestasi”.
3. IZIN
Tentu saja dalam membuat usaha kita
perlu izin, soalnya klo ngga bisa kena denda , minimal SIP lah untuk yang
praktek pribadi, untuk klinik izinnya malah lebih banyak lagi seperti:
- Izin dari puskesmas setempat (untuk pengolahan limbahnya juga)
- Izin dari tetangga kanan, kiri, depan, belakang
- IBI setempat
4. PERSIAPAN ALAT-ALAT
Alat-alat disini bisa
bermacam-macam, dari mulai alat-alat penunjang di tempat praktek seperti
tempat tidur, meja, kursi, dispenser, TV, AC, lemari, kipas angin, tempat
sampah, ember dll.
Untuk biaya pembuatan plang nama
sendiri berkisar antara Rp. 600.000-1.000.000 (sudah termasuk biaya tiang
penyangganya juga) .
Alat-alat yang lain adalah :
I. Perlengkapan Ruang Pemeriksaan
1. Tensimeter
2. Stetoskop Biasa
3. Stetoskop Bidan / Funandoskop
4. Timbangan Dewasa
5. Timbangan Bayi
6. Bak sarung tangan steril
7. Sarung tangan steril
8. Bak kapas lisol (desinfektan
sejenis) steril
9. Kapas, kasa, kapas lidi
(secukupnya)
10. Waskom
11. Piala Ginjal (Nierbeken)
12. Termometer Badan
13. Spekulum Vagina
14. Reagensia Antiseptik
(secukupnya)
15. Perlengkapan Kedaruratan :
a. Alat
Pertolongan Pertama pada kecelakaan
b.
Spuit disposible 5 cc/ 2,5 cc
c.
Obat suntik kedaruratan (ditentukan puskesmas)
16. Buku Catatan Kasus (BK. Register
Persalinan)
Kartu Pasien
(Secukupnya)
Buku Laporan
Berkala
II. Perlengkapan Ruang
Persalinan
A. Set Persalinan yang siap
pakai (steril)
1. Kain Steril (50 x 50 cm)
2. Sarung tangan steril
3. Penjepit tali pusat
4. Gunting episotomi & tali
pusat
5. Tali pengikat tali pusat
6. Penghisap Lendir Bayi
7. Termometer Badan
8. Kateter (Nelaton)
9. Kasa, kapas, kapas lidi
(secukupnya)
10. Reagensia antiseptik mata, tali
pusat
B. Set Jahit Episiotomi (Perincum)
yang siap pakai
1. Kain Steril (50 x 50 cm)
2. Sarung tangan steril
3. Pemegang jarum bedah (Nalpuder)
4 Jarum Otot
5. Jarum kulit
6. Penjepit (pinset bedah)
7. Gunting (plester,
benang,episiotomi)
8. Kartu M.K.B
9. Kartu Partograf
10. Kartu Persetujuan (Informed
Consent)
11. Benang otot (cutgut)
C. Set Suntikan
D. Sarana Perlengkapan Lainnya
5. OBAT-OBATAN
Nah persiapan berikutnya adalah
obat-obatan. Tidak perlu bekerjasama dengan retailer ataupun perusahaan obat
dulu, cukup beli saja obat-obat generik ber merk yang dijual bebas di pasar,
harga nya pun cukup murah, dan mutunya pun tidak kalah dengan obat-obat paten
yang di jual di apotik-apotik.
6. MAINTENANCE
Mempersiapkan biaya untuk
penyelenggaraan klinik atau praktek , seperti biaya listrik, air, asisten dan
pajak tentunya (jika tempat milik TS sendiri).
Dari prinsip-prinsip entrepreneurship
yang diungkapkan oleh Dhidiek D. Machyudin, Khafidlul Ulum dan Leonardus
Saiman, maka prinsip-prinsip berwirausaha dapat disempurnakan menjadi 14
prinsip, antara lain:
1. mulailah dan
jangan takut gagal;
2. penuh
semangat;
3. kreatif dan
inovatif;
4. sabar, tekun,
tabah;
5. optimis;
6. membangun
relasi dan network dengan sesama wirausahawan;
7. bertindak
dengan penuh perhitungan;
8. pantang
menyerah;
9. ambisius;
10. peka terhadap pasar;
11. berbisnis dengan standar
etika;
12. mandiri;
13. jujur; dan
14. peduli terhadap lingkungan
merupakan modal penting dalam mencapai kunci sukses berwirausaha.
POLA PIKIR WIRAUSAHA
Menurut Neal Thornberry, Pola pikir
wirausaha melibatkan 10 kualitas, sebagai berikut:
1. Memiliki Locus
of Control internal
Menggambarkan bagaimana seseorang berpikir tentang kendali hidupnya.
2. Memiliki
toleransi untuk ambiguitas
Seorang wirausaha
memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-hal yang dianggap
pakem. Sebagai contoh: pakem yang umum buat mereka yang ingin membuka
restoran adalah; bukalah di tempat yang ramai. Namun demikian, saat ini sudah
banyak contohnya dimana restoran yang dibuka di tempat terpencil justru diserbu
pelanggannya. Begitu pula dengan pendirian sebuah BPS maupun Klinik bersalin,
tidak harus di tempat yang ramai.
3. Kesediaan untuk
mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya.
Seorang Bidan yang membuka praktek
mandiri maupun klinik bisa bekerja sama dengan bidan lain maupun dokter
spesialis kebidanan dan anak sehingga bersinergi.
4. Konsistensi
untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal.
Sebagai contoh: Dalam
menjalankan praktek sebagai penolong persalinan seorang bidan bukan hanya menolong persalinan saja tetapi juga menawarkan
jasa lain satu paket dengan jasa persalinan dengan tarif tertentu. Misalnya:
Paket A :`Tarif
1.000.000
dengan layanan sebagai berikut: persalinan normal 2 hari+ biaya mecuci ari-ari+biaya mengurus akte lahir bayi+ biaya pijat ibu dan bayi.
5. Dorongan yang
kuat untuk peluang dan kesempatan
Bidan selaku wirausahawan selalu
awas terhadap peluang-peluang baru. Bidan dengan kemampuan intuisinya yang
selalu ditempa mampu membaca trend jaman.
6. Rasa urgenitas
yang tinggi.
Para tokoh bisnis sering mengatakan
pameo ini “inovasi atau mati”. Apa artinya? Artinya adalah bahwa inovasi sudah
merupakan sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu yang urgen dan tidak bisa
ditunda-tunda lagi.
7. Perseverance
Usaha untuk menemukan ide baru
kemudian berusaha mematangkan dan mewujudkannya.
8. Resilience
(ketahanan)
Wirausaha yang tangguh memiliki
sikap seperti boneka anak-anak yang jika dipukul selalu kembali ke posisi
semula.
Inilah sikap ketahanan yang perlu
dimiliki setiap kita yang sadar bahwa hidup adalah perjuangan, dan perjuangan
selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah jatuh dan bangun setelah
terjerambab oleh kerasnya kehidupan.
9. Optimis
Secara sederhana dapat diartikan
sebagai lompatan dari satu aktivitas ke aktivitas lain, tanpa kehilangan
antusiasme. Optimis adalah juga bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai dan
target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri.
10. Rasa humor tentang diri
sendiri
Ini adalah bentuk rasa besar hati.
Kemampuan mentertawakan diri sendiri adalah bentuk kapabilitas untuk
mengkoreksi bahkan mengkritik diri sendiri. Ini adalah sebuah rasa legowo untuk
tidak menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang optimal.
Penerapan Networking dalam bidan pribadi (praktek profesional) dapat berupa
: Promosi dan pemasaran pelayanan bidan
secara getok tular untuk menjaring klien
baru. Hal ini diperoleh ketika ada seorang klien atau pasien yang merasa puas
dengan pelayanan profesional bidan tersebut, dia dapat menjadi sumber informasi
untuk menyebarkan informasi tersebut kepada klien lain maupun calon klien lain
terutama yang mengalami ketidakpuasan untuk pindah ke pelayanan profesional
oleh bidan tersebut. 2. Promosi dan
pemasaran pelayanan bidan melalui jejaring
media sosial. Bidan yang up to
date (mahir dan tidak ketinggalan jaman) dengan teknologi kini dan tidak
gatek dapat sharing informasi dan pengalaman dan berkomunikasi dengan klien atau calon klien menggunakan media
sosial misalnya FB, BB, What up.
Diposkan oleh HOTNEW_MIDWIFE di 22.05
http://hotnew-midwife.blogspot.com/2012/10/syarat-mendirikan-bidan-praktek-swasta.html
0 komentar:
Posting Komentar